Friday, June 1, 2012

INDUSTRI KEHUTANAN: HTR Menggiurkan


JAKARTA: Pengembangan hutan tanaman rakyat (HTR) menyimpan potensi ekonomi yang menggiurkan. Kementerian Kehutanan memproyeksi kue bisnis yang diperoleh dari pemanfaatan HTR dapat mencapai US$ 180,8 miliar hingga 2014.

Staf Ahli Menteri Kehutanan Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan San Afri Awang mengungkapkan Kemenhut berencana mencadangkan 5,4 juta hektar kawasan hutan untuk diberdayakan sebagai HTR, hutan desa, serta hutan kemasyarakatan.

Menurut San Afri, pemanfaatan hasil hutan kayu berbasis HTR bernilai ekonomi hingga Rp 300 juta per hektar. Dengan begitu, Dia menilai perubahan orientasi industri pengolahan kayu dari hutan alam ke hutan rakyat perlu segera didorong.

“Sebaiknya, ke depan masyarakat diberikan keistimewaan penuh untuk memeroleh izin HTR,” ungkapnya pada diskusi dwimingguan dengan wartawan hari ini, Selasa 22 Mei 2012.

Kemenhut akan memberikan izin pemanfaatan HTR untuk perseorangan maksimal 15 hektar, sedangkan koperasi kelompok petani akan dialokasikan kawasan hutan produksi seluas 700 ha. San Afri optimistis pengembangan HTR otomatis akan menghidupkan gairah industri pengolahan dan tersedianya pemetaan pasar di setiap daerah.

Namun, hingga kini, hutan rakyat yang terealisasi baru sekitar 3,5 juta ha sejak digagas 30 tahun lalu dan masih tersentralisasi di pulau Jawa. Kementerian Kehutanan berencana mengembangkan 15.000 unit KBR dengan pasokan 750 juta batang bibit ke seluruh daerah di Indonesia. Total dana yang dianggarkan mencapai Rp 800 miliar untuk menunjang proses pembibitan, penanaman, hingga perawatan.

Direktur Bina Perhutanan Sosial Haryadi Himawan menuturkan*industri pengolahan kayu berbasis hutan alam mengalami kekurangan bahan baku. Dia menilai pemanfaatan HTR ke depan akan menjadi lumbung bahan baku utama industri pengolahan kayu.

Menurut Haryadi, pola tanam yang dapat dikembangkan pada hutan rakyat sangat beragam mulai dari monokultur, multikultur, hingga agroforestri. Hanya saja, hingga kini sistem pemanenan belum mempertimbangkan aspek kelestarian.(msb)


source: http://www.bisnis.com/articles/industri-kehutanan-htr-menggiurkan

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © 2013. Candra Aditya . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Candra . SEO by Candra